*PESONA PULAU BIAWAK (2), Butuh Sentuhan Ridwan Kamil dan Pertamina


Imad Analis. “Pulau ini butuh sentuhan pemerintah dan swasta.”  Ucapan lirih itu disampaikan Oki Hermawan, pemandu wisata yang mendampingi perjalanan Tim Inilah Koran di Pulau Biawak, pertengahan Juli kemarin.



Oki memang gelisah melihat kondisi Pulau Biawak sekarang. Pulau yang memiliki ciri khas hewan reptil biawak ini memiliki potensi wisata luar biasa. Namun pulau seluas 120 hektare tersebut belum mendapat sentuhan dari pemerintah. Alasannya, masalah teritori dan kewenangan.

Dimulai dari transportasi menuju Pulau Biawak. Penyedia jasa pariwisata belum siap menyediakan kapal laut yang layak untuk mengarungi laut lepas di utara Pulau Jawa.

Menurut Oki, saat ini penyedia layanan pariwisata ke Pulau Biawak hanya menyediakan perahu nelayan berukuran 5 gross tonnage (GT). Selain tidak ada armadanya, menyewa speedboat milik Pol Air Polres Indramayu sangat mahal.

“Sewa kapal nelayan saja sudah cukup berat. Apalagi speedboat. Tetapi kita siapkan segala sesuatunya, mulai keamanan sampai logistik. Memang Syahbandar Indramayu menolak aktivitas pariwisata ke Pulau Biawak gara-gara masalah perahu ini,” jelasnya.

Selanjutnya dermaga pun menjadi permasalahan berikut. Perahu yang akan bersandar ke Pulau Biawak harus ekstra hati-hati jika tidak ingin menghantam karang. Pemilihan waktu saat air pasang dan memilah jalur menjadi pilihan.



Kondisi itu terjadi setelah dermaga yang dibangun tahun 2015, sebagian besar telah hancur dihantam getaran ombak. Juga pembangunan pondasi dermaga hanya memanfaatkan ban bekas sehingga tidak kokoh.

Infrastruktur di dalam pulau pun memerlukan sentuhan ‘art’. Ada 5 rumah singgah milik Kementerian Perhubungan. Kondisnya pun apa adanya. Tidak nampak sebagai tempat bersantai bagi wisatawan. Pemkab Indramayu sempat membangun bangunan tambahan untuk musala, tetapi minim perawatan.

“Pulau ini dari zaman dulu ditemukan sebagai pulau konservasi. Makanya sulit dikembangkan,” kata Tasaoke, penghubung tim.

Tasoeke menyatakan, dirinya menggandeng mahasiswa pecinta alam untuk mengekaplorasi kawasan utara Pulau Biawak. Lokasi yang masih perawan tersebut bisa dijadikan destinasi wisata baru. Apalagi kalau dilihat dari udara, hamparan pasir di kawasan tersebut lebih panjang.

“Rencana kita mau gandeng mapala untuk buka track. Bisa dibangun pondok dan sebagainya. Jadi pengunjung akan punya pilihan saat ke Biawak. Tetapi harap dicatat, pengembangan ini masih berbasis masyarakat, gak ada campur tangan pemerintah,” ungkapnya.

Tasaoke berharap kemenangan Ridwan Kamil pada Pilgub Jabar 2018 memberikan harapan baru bagi pengembangan Pulau Biawak. Terlebih Wali Kota Bandung yang dikenal memiliki cita rasa seni tinggi ini pernah berjanji kepada masyarakat Indramayu untuk membangun Pulau Biawak.

Kita lihat nanti Pak Ridwan Kamil mau bikin apa di Biawak. Lalu campur tangan Pertamina Balongan pun harus diintensifkan. Ditambah BTS operator seluler karena di sini tidak ada layanan sama sekali. Keterlibatan masyarakat perlu dijaga. Tanpa masyarakat, Pulau Biawak ini akan habis,” katanya. (Sumber : Inilah Koran)

Terimakasih sudah berkunjung di Blog Imad Analis. Semoga artikel ini bermanfaat. Blog ini merupakan blog berbagi berita daerah Indramayu, Kesehatan, Politik dan Edukasi Islam. Selamat membaca blog sederhana dari Saya, Imad Analis
Baca juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts