Tersangka DSH tetap mendekam di sel Mapolres Indramayu. Aksi pencurian yang dilakukannya di Balai Desa Cikedung pada Desember selanjutnya bersama menyita dana desa (DD) sebesar Rp400 juta itu mampu saja menyeret pihak lain.
Pihak lain yang mungkin akan dipanggil untuk dimintai info adalah pengacara. Sang pengacara itu disewa DSH untuk mendampinginya. Bahkan telah dibayar. “Di hadapan petugas, DSH mengaku sehabis melaksanakan pencurian dana desa itu, ia mempersiapkan pengacara. Tersangka menjelaskan telah membayar uang sewa ke pengacara itu. Uang yang dibayarkan itu dari dana desa itu,” memahami Kapolres Indramayu AKBP M Yoris MY Marzuki SIK.
 |
| Ilustrasi Dana Desa. (Foto : https://ekbis.sindonews.com) |
Namun, belum diketahui berapa kuantitas duwit yang telah dibayarkan itu. Dari pengakuan DSH, Yoris menjelaskan pihaknya merencanakan memeriksa pengacara tersebut. Nantinya bakal diketahui apakah pengacara yang dimaksud tahu kasus ini. “Makanya petugas kita kini tetap melakukan pengecekan terhadap DSH,” terang kapolres.
Baca juga : Gratis Biaya Berobat di RSUD Krangkeng Sampai Akhir Tahun 2018
Sementara itu Camat Cikedung Endhy Yohendi menjelaskan kasus pencurian DD yang berlangsung di Desa Cikedung harus sanggup dijadikan perhatian bagi desa lainnya. Pihaknya mengimbau kepada para kuwu di Kecamatan Cikedung untuk tidak sembrono menaruh DD, terhitung duwit program lainnya. Uang harus disimpan di bank.
Dikatakan, pasca penangkapan pada DSH, aktivitas pelayanan masyarakat di Desa Cikedung tetap berlangsung normal. Kuwu Cikedung yang juga orang tua DSH atau perangkat desanya juga masyarakat telah menyerahkan masalah ini kepada kepolisian.
“Mengenai dana desa yang dicuri, telah diganti berasal dari uang yang dicover Pemdes Cikedung. Mungkin itu berasal dari dana talangan atau pinjaman, dan telah direalisasikan untuk membangun infrsatruktur jalan beton. Sementara sisa uang DD yang dicuri dan diamankan polisi belum mampu dikonfirmasi. Karena uang selanjutnya masih untuk barang bukti,” kata Endhy kala dihubungi Radar Indramayu.
Terpisah, Kabid Pemberdayaan Masyarakat dan Desa pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Indramayu Ahmad Sulaeman SE MM mengatakan DD merupakan program pemerintah pusat dengan obyek untuk mempercepat pembangunan desa. Program ini pasti perlu sukses dikarenakan telah tertuang didalam Nawacita.
Baca juga : Pose Bupati Indramayu Hj. Anna Sopanah di Masjid Abdul Manan Islamic Center Indrmayu
Menurutnya, seluruh pihak perlu ikut mengawasi pemakaian dana desa. “Semua pihak, juga masyarakat, perlu ikut mengawasi pemakaian dana desa. Karena anggaran dana desa berasal dari pemerintah pusat lumayan besar jumlahnya,” kata Sulaeman kepada Radar Indramayu.
Dikatakan, untuk mengawasi pemakaian dana desa lumayan mudah. Masyarakat tinggal memantau segera bagaimana suasana pembangunan desa. Apabila ternyata tak kunjung ada perubahan, tentu saja patut untuk dipertanyakan. “Dana desa ini kesempatan bagi kuwu untuk mempercepat pembangunan desa. Jadi perlu mampu dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujarnya.
Sulaeman juga mengingatkan kepada para kuwu sehingga tetap berpedoman kepada aturan didalam pemakaian dana desa. Hal ini terlampau penting sehingga pemakaian dana desa terlampau tepat sasaran. Ketua Asosiasi Kuwu Seluruh Indramayu (AKSI) H Tarkani AZ, juga berharap kepada para kuwu sehingga gunakan dana desa dengan sebaik-baiknya sehingga tepat sasaran. Baik untuk pembangunan infrastruktur maupun non infrastruktur. Menurutnya, terkecuali seluruh kuwu mampu mengetahui aturan dan gunakan dana desa cocok ketentuan, maka seutuhnya bakal safe dan tidak bermasalah.
Seperti diberitakan, masalah pencurian di Balai Desa Cikedung, Kabupaten Indramayu pada Desember 2018 lalu terkuak. Pelaku yang mempunyai kabur Dana Desa (DD) sebesar Rp400 juta ternyata anak kuwu (kepala desa). Semula polisi menyergap DSH tentang masalah sabu-sabu. Di rumahnya di Cikedung Blok I RT 09 RW 01, Kecamatan Cikedung, polisi mendapatkan 1 gram sabu-sabu dan alat hisap. Hal yang mengejutkan adalah ketika DSH mengaku belanja sabu-sabu dengan uang yang ia curi berasal dari Balai Desa Cikedung.
Baca juga : Dokumentasi Karnaval Exotica dan Pesona Pelem Dermayu 2018
Mendengar pernyataan itu, polisi pun jalankan proses pendalaman hingga selanjutnya mendapatkan sisa uang yang dicuri tersebut. Dalam pemeriksaan, pelaku mengaku telah gunakan lebih dari satu uang untuk keperluan pribadi. Mulai berasal dari renovasi rumah, membayar pengacara, belanja ponsel, dan lainnya. Dari angka Rp400 juta yang dicuri DSH, polisi sukses mendapatkan sisanya Rp173.270.000. (Sumber : Radar Cirebon)
Terimakasih kepada rekan-rekan sudah membaca artikel tentang Maling Dana Desa Cikedung Ternyata Anak Kuwu, Dipakai Buat Nyabu, semoga artikel ini dapat memberikan informasi kepada rekan-rekan tentang kabar terbaru yang ada di Indramayu.
