Sejauh Mana Kita Memahami Konsep IMAN. Hari ini saya mendapati beberapa mahasiswi sebuah perguruan tinggi di tempat saya bekerja untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan. Dimana Peraktik Kerja Lapangan adalah sebuah sarana untuk memahami dunia kerja sebelum mereka benar-benar terjun di dunia kerja, dunia yang sebenarnya.
Ilustrasi. (Foto : Google) |
Usia mereka sekitar 20 sampai 21-an. Saya secara tidak sengaja menanyakan konsep IMAN tersebut kepada mereka. Saya menanyakan "Kenapa kalian Percaya?, atau Kalian meyakininya?" sederhana bukan pertanyaannya.
Mereka menjawab bahwa Percaya dan Yakin itu beda. Yakin itu kita meyakini didalam hati, sedangkan percaya adalah meyakini dan kita mengucapkannya. Hemmm. Saya mikir keras.
Baca juga : Tidak Ada Pilihan Diantara Hitam Dan Putih
Saya lanjutkan, Iman menurut kalian apa? Yakin atau Percaya?
Mereka menjawab, Iman itu Percaya. Eh Yakin. Eh Percaya. (Begitulah kira-kira).
Saya beruntung sudah selesai memahami konsep IMAN ini. Alhamdulillah. Saya tidak berada pada posisi dimana saya bimbang dan galau dengan ke IMAN-an Saya.
Saya bersyukur bahwa sudah selesai dengan memahami konsep IMAN. Tinggal bagaimana saya melaksanakan sebaik-baiknya apa yang sudah saya terima ke IMAN-an saya terhadap ISLAM.
Baca juga : Ilmu Pengetahuan Tidak Akan Lepas Dari Ilmu Dasar Yang Ada Pada Al Qur'an
Saya memilih ISLAM karena saya IMAN terhadap semua konsep ke ISLAM-an. Hanya saja, saya belum berada pada ekosistem yang dimana lingkungannya menerapkan semua sistem ISLAM. Masih boleh mendengarkan musik. Ghibah makanan sehari-hari. Sistem kerja yang terus diperah.
Saya agak khawatir dengan banyaknya orang-orang yang terombang-ambing dengan ke imanannya sendiri. Saya mungkin akan berada dimana orang-orang membela sesuatu tanpa mereka fahami apa dan bagaimana sebenarnya yang terjadi.
Semoga Allah memberikan jalan kepada orang-orang yang mau benar-benar hidup menurut sistem Islam yang tiada tanding. Semoga mereka segera tahu bahwa IMAN itu bukan hanya Yakin atau Percaya saja.
Baca juga : Bagaimana Rasanya Punya Anak Beda 1 Tahun?