Kasus Covid-19 di Indramayu Makin Mengkhawatirkan dalam Beberapa Hari Terakhir, Sempat Cetak Rekor

Posting Komentar

Kasus Covid-19 di Indramayu Makin Mengkhawatirkan dalam Beberapa Hari Terakhir, Sempat Cetak Rekor. Dalam beberapa hari terakhir, lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Indramayu makin mengkhawatirkan.

Kasus Covid-19 di Indramayu Makin Mengkhawatirkan dalam Beberapa Hari Terakhir, Sempat Cetak Rekor


Bahkan pada Rabu 4 November 2020 kemarin, menjadi rekor penambahan kasus terbanyak dalam sehari selama Covid-19 mewabah.


Padahal, dalam update level kewaspadaan terbaru oleh Satgas Covid-19 Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Indramayu dinilai mampu mengendalikan penyebaran virus.

Dalam update terbaru, Kabupaten Indramayu berhasil mempertahankan status zona kuning atau risiko rendah bersama dengan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sumedang.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara mengatakan, penyebab terjadinya lonjakan kasus tersebut seiiring dengan masifnya tracing dan testing yang dilakukan.

"Hasil dari tracing dan testing yang kita laksanakan minimal itu 20-25 orang untuk kontak erat dari pasien yang terkonfirmasi. Serta testing kita seperti yang diharapkan sekitar 275 per hari," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (6/11/2020).

Kendati demikian, pemicu utama yang menyebabkan lonjakan kasus terjadi karena semakin abainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

"Saya melihat ada hubungan juga situasi dimana masyarakat sangat abai," ujar dia.

Hal tersebut dibuktikan melalui hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) secara nasional yang mencatat hanya sekitar 40 persen saja masyarakat yang patuh melakukan protokol kesehatan.

Kondisi tersebut pun, dinilai Deden Bonni Koswara sangat memprihatinkan.

Satgas Covid-19 Kabupaten Indramayu pun kini tengah menyusun kebijakan agar perilaku di tengah masyarakat bisa berubah.


Mulai dari pembentukan divisi perubahan perilaku di dalam Satgas Covid-19, merutinkan lagi operasi yustisi, memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di tingkat RW, dan memusatkan perawatan isolasi bagi pasien Covid-19 tanpa gejala.

"Ini agar masyarakat itu paham dan mengerti bahwa kita memberikan saran 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak) itu bukan karena program pemerintah, melainkan untuk mereka sendiri," ujarnya. (Sumber : Tribun Jabar)
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar