Tentang Saya dan Saham. Saya mengenal saham sejak februari 2020, artinya sudah 1 tahun lebih saya mengenal dunia saham namun pengetahuan saya terkait saham masih segitu-segitu saja. Saya hanya membeli secara rutin (terkadang) untuk membeli saham setelah gajian keluar. Namun, tidak ada salahnya saya disini mengajak kepada temen-temen blogger untuk belajar Saham kembali dari awal, hehehe.. Oke lanjut...
Ilustrasi. (Foto : https://stocksetup.kontan.co.id/) |
Apa itu Saham?
Saya kutip pengertian saham dari bukunya Arif Rahman yang berjudul INVESTASI CERDAS, menyatakan bahwa,
Saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti seseorang atas suatu perusahaan, yang memegang saham perusahaan tersebut memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Sederhananya begini, perusahaan baik milik swasta atau pemerintah menjalankan operasional semua aktivitas bisnisnya dengan tujuan mendapatkan laba, tapi dalam perkembangannya, tidak jarang kemudian perusaaan-perusahaan ini membutuhkan tambahan dana. Kerenanya perusahaan tersebut menerbitkan saham, yang bisa dimiliki oleh masyarakat dengan menanamkan dananya (modal), nanti setelah perusahaan mendapat suntikan modal dari Anda dan masyarakat lainnya, maka diharapkan perusahaan berputar dengan hasil usaha berupa laba. Nah, inilah laba yang kemudian dibagikan kepada semua pemegang saham perusahaan tersebut.
Nah itulah Pengertian Saham menurut Arif Rahman, gimana? Puyeng?
Paling mudah dicernanya sih mungkin begini, Saham adalah surat kepemilikan resmi terhadap perusahaan tertentu. Udah ya, hahaha,, kemudian dari mana kita mendapat keuntungan? kok bisa kita jadi pemilik perusahaan tersebut? Mungkin ini akan menjadi pertanyaan-pertanyaan untuk pemula seperti Anda dan saya awalnya.
Misal, Saya membeli saham BBNI (bank BNI) atau perusahaan lainnya baik plat merah atau swasta, jika Kita membeli 1 lot = 100 lembar saham BBNI otomatis kita akan menjadi bagian pemilik saham BBNI. Nah, kerenkan?
Yakin keren? Bukankah resikonya juga tinggi? Tentu saja, makanya saya pesan kepada temen-temen semuanya untuk keep learning, jangan pernah berhenti untuk belajar. Pelajari semuanya mulai dari fundamenal, manajerial perusahaanya dan lain sebagainya. Suatu saat Saya dan Anda akan mengerti dan memahami bagaimana cara membeli saham yang "aman".
Cara Memulai Membeli Saham
Sejujurnya, belum banyak pengalaman saya dalam dunia saham. Namun, saya takut berdosa jika ada temen-temen yang belum mengetahui tentang saham, dan ini sangat menarik tentunya bagaimana keuntungan jika menabung saham ini kita lakukan.
10 Aplikasi Perusahaan Sekuritas. (Foto : https://www.edusaham.com/) |
Saya memilih saham sebagai salah satu instrumen pengalokasian dana gaji saya untuk dana pensiun nanti.
Saya memulai membeli saham dengan membuka akun di salah satu bank, sebut saja BNI Sekuritas. Temen-temen mungkin bertanya, apakah BNI sekuritas ini sama dengan Bank BNI yang sering kita lihat? Beda... Jelas beda.. Bank BNI Sekuritas berbeda dengan bank BNI yang biasa kita lihat.
Apakah Bank lain juga ada sekuratisnya? Tentu saja. Bahkan ada banyak perusahaan sekuritas yang bisa kita coba. Misal MNC Sekuritas, Mirae Asset, Phillips sekuritas, dll.
Cara membuka rekening efek di perusahaan sekuritas saat ini sangat amat mudah sekali, hanya dengan klik, mengisi formulir, melengkapi data diri dengan baik, maka selesailah kita memiliki rekening efek.
Berapa setoran awalnya? Setoran awal sebesar Rp. 100.000 sudah dapat di alokasikan untuk membeli beberapa saham dikisaran harga Rp. 100 atau dibawahnya.
Keuntungan Membeli Saham
Saya disini bukan mengajak, tapi memberikan pandangan terkait saham. Keputusan untuk terjun ke dunia saham ada ditangan Anda sendiri. Jadi, yang sampai saat ini saya tahu tentang saham dan keuntungannya adalah sebagai berikut ;
Keuntungan Investasi Saham. (Foto : https://sikapiuangmu.ojk.go.id/) |
Keuntungan dari kenaikan harga saham
Saya memiliki saham BRIS (Bank Syariah Indonesia) sebelum merger harga saham BSI ini saya beli di harga Rp. 350-550, coba Anda cek saat ini harga dengan kode saham BRIS berapa? BRIS saat ini harganya Rp. 2.100. sedangkan saya punya 6 lot sampai dengan saat ini, artinya Rp. 2.100 x 600 lembar. Nah, sekarang bandingkan jika Anda punya modal Rp. 330.000 dalam setahun ada tidak jika didiamkan dapat menjadi Rp. 1.260.000?
Keuntungan dari Deviden
Keuntungan kedua, dari Deviden, atau bagi hasil dari keuntungan perusahaan. Setiap perusahaan berbeda-beda. Katakanlah, saya memiliki perusahaan ANTAM, kemarin ANTAM membagikan Deviden sebesar Tbk, PT kode saham ANTM sebesar Rp. 16.73994 per lembar saham.
1 lot itu 100 lembar, jadi Rp. 16.73994 x 100 = 1,673.994. Nah, itulah keuntungan Deviden, lumayan dapet Rp. 1 rebu perak hahaha. Tapi, bagaimana jika saham kamu ribuan, ratusan lembar saham? Makin cuan tentunya.
Nah, itulah tulisan saya terkait "Tentang saya dah Saham", semoga yang saat ini bertanya-tanya tentang saham bisa membaca ini ya supaya saya tidak menjawabnya berulang-ulang dengan jawaban yang sama. Intinya, ketika kita memutuskan menabung atau trading di saham banyaklah belajar, baca buku tentang saham, baca artikel tentang saham, dll.
Oia pesan saya satu nih, JANGAN BERGABUNG DI GRUP TELEGRAM apapun terkait Saham. Grup grup tersebut akan membuat cara berfikir kamu goyah dan terjebak dalam paradigma saham dan ketika kamu belum mahir dalam dunia saham dan terbawa arus kencang, kamu akan hancur. Thats it, jadi, jadilah dirimu sendiri tetap belajar kepada orang yang Anda kenal saja. Rem diri Anda ketika Anda merasa berlari terlalu kencang. Wkwkwkw oke sekian semoga bermanfaat.
Posting Komentar