Gelombang Demontrasi Memanas: Ketegangan Antara Pemerintah dan Komunitas Medis di Puncaknya

Posting Komentar

 

Gelombang Demontrasi Memanas Ketegangan Antara Pemerintah dan Komunitas Medis di Puncaknya
Para dokter berpartisipasi dalam unjuk rasa massal untuk memprotes keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota siswa sekolah kedokteran menjadi 2.000 pada tahun 2025 di Taman Yeouido Hangang pada hari Minggu. (Yonhap)

Tensi antara pemerintahan Yoon Suk Yeol dan komunitas medis telah mencapai titik puncak, dengan para dokter membanjiri jalan-jalan dalam protes massal pada hari Minggu, menolak ultimatum pemerintah untuk kembali bekerja pada hari Kamis atau menghadapi konsekuensi hukum.

Protes Besar di Yeouido Hangang Park

Di Yeouido Hangang Park di barat Seoul, dokter, intern, resident, dan mahasiswa kedokteran menggelar protes besar-besaran untuk mengecam keputusan pemerintah untuk meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa kedokteran sebanyak 2.000 pada tahun depan.

Street protest ini merupakan puncak dari konflik hampir sebulan antara pemerintah dan komunitas medis, tanpa tanda-tanda kesepahaman di antara kedua belah pihak.

  "Jika pemerintah mengabaikan upaya dokter dan mencoba menekannya, akan menghadapi resistensi publik yang kuat," kata Kim Taek-woo, ketua Komite Tanggap Darurat Asosiasi Medis Korea (KMA), organisasi dokter terbesar di negara ini.

KMA menyatakan sekitar 40.000 orang turut serta dalam aksi protes, sementara polisi memperkirakan angkanya antara 8.500 hingga 9.000 orang.

Protes ini terjadi beberapa hari setelah 29 Februari, batas waktu awal yang ditetapkan pemerintahan Yoon untuk dokter magang kembali bekerja tanpa konsekuensi hukum.

Pemerintah meningkatkan tekanan terhadap dokter yang mogok dengan langkah-langkah seperti larangan bepergian dan razia terhadap kantor KMA serta rumah para eksekutifnya.

Perdana Menteri Han Duck-soo menegaskan bahwa pemerintah tidak akan berubah sikapnya dan mengambil langkah tegas jika situasi pemogokan medis terus berlanjut.

 Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Lee Sang-min menyatakan kebijakan pemerintah untuk memberikan kelonggaran sebanyak mungkin kepada dokter magang.

Asosiasi Medis Dunia menyatakan dukungannya terhadap KMA, menilai keputusan pemerintah Korea Selatan sebagai penyebab ketegangan dalam komunitas medis.

Pada Senin, Kementerian Kesehatan akan melakukan investigasi lapangan untuk menentukan dokter mana yang tidak kembali bekerja. 

Sementara itu, tujuh dari 40 sekolah kedokteran berencana meningkatkan kuota penerimaan mahasiswa, tetapi sejumlah mahasiswa kedokteran telah mengajukan cuti sebagai bentuk protes.

  Hingga saat ini, 5.385 mahasiswa telah mendapatkan persetujuan cuti, mencapai 28,7% dari total mahasiswa kedokteran di seluruh negeri.

Pertempuran antara pemerintah dan komunitas medis Korea Selatan terus memanas. Sementara pemerintah bertahan pada keputuhannya, dokter dan mahasiswa kedokteran tetap teguh dalam protes mereka, menciptakan ketidakpastian besar di sektor kesehatan nasional.***


Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar