Perlunya Merenung?

Posting Komentar
Ilustrasi Merenung

Sebagai makhluk sosial, manusia kadang dipertemukan dengan dua pilihan yaitu Sedih dan Senang. Kita senang karena kita selalu berfikir positif dan kita mau hidup susah karena kita selalu berfikiran negatif. Dua pilihan yang dikembalikan kepada kita, seberapa mampu kita berbuat seperti itu.

Senang dan Sedih. Kebanyakan hidup kita menjalani dengan Kecewa, Depresi, Setres, dan hal hal negatif lainnya. Keman senangnya? Kita sendiri yang mengabaikannya. Kesenangan sejati? bukanlah kesenangan semu yang semua orang pertontonkan kepada Kita.

Banyak kesenangan yang semu, seperti pejabat dengan mobil mewahnya mereka terlihat senang dengan banyak uang melimpah yang konon hasil korupsi, mereka selalu tersenyum tapi semu. Kita mau kenangan kita dari hati, kesenangan sejati. Maka merenunglah. Renungkan kehidupan kita yang sudah lama sekali kita jalani.

Berapa sekarang umur saya? 25 Thn, berapa umur Anda sekarang?

Saya kadang merenungi apa yang sudah seperempat abad ini saya lakukan. Bagaimana dengan Anda? bagaimana cara Anda merenungi hidup Anda dengan gemerlapnya dunia ini, syahwat dimana - mana? Apakah Anda merasa dekat dengan Tuhan atau sebaliknya?

Apakah saya harus menjawab pertanyaan saya? Kita renungkan bersama saja ya kawan semuanya. Karena sikap saya juga selalu berlaku terbalik dengan pola fikir saya. 
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar