Hari Libur itu "Jum'at" | Hanya Sebuah Opini

Posting Komentar
Ilustrasi : Gambar dari BB


Tulisan ini sebenernya sudah lama ingin saya tuliskan di blog. Dalam tulisan ini, saya ingin menyampaikan pendapat saya tentang perubahan hari libur dalam kalender kita. Apakah bisa dilakukan?

Pandangan saya adalah saya ingin khusyu dalam beribadah kepada Allah, yang menciptakan saya, bumi beserta isinya ini. Memang setiap manusia tidak akan selalu sempurna, tapi dengan lingkungan kita mendukung untuk menjadi benar dan berakhlak baik, niscaya semua akan menjadi baik. Proteksi media dengan sebaik-baiknya, karena banyak tayangan televisi kita tidak baik untuk di tonton, (ngga nyambuk dikit hehe).

Ya, tulisan ini hanyalah sebuah pendapat. Saya ingin sekali bahwa hari libur dalam satu minggu itu pindah ke Hari Jumat. Basic saya menuangkan ide ini, karena saya pernah mempelajari sebuah tatanan hidup, yaitu ISLAM. Rasanya tepat jika hari libur dalam satu minggu kita pindah ke hari Jumat, itu menurut Saya. Sebagai ummat Islam, setiap hari Jumat kita khusyukan beribadah di mesjid, mulai dari kegiatan mengaji, i'tiqaf, ngafalin ayat-2 Qur'an, Diskusi tentang Dienul Islam, dsb.

Dan, Kenapa kita yang mayoritas muslim menerima saja hari libur kita di hari minggu? kita tahu bahwa kita sudah terlalu lama berfikir secara imperialisme, selama 350 thn, sudah berapa generasi bangsa kita yang pemikirannya di giring harus mau dengan budaya barat. Mereka beribadah di hari minggu, dan kita menghargai mereka.

Sedangkan kita yang beribadah di hari jumat, tidak bisa berlama - lama untuk sekedar berdoa kepada Allah. Sehingga banyak anak - anak muda kita, tidak mengindahkan shalat jumat. Hari Jum'at adalah hari yang sangat Allah sukai dan Cintai. Maka, saya secara pribadi, menginginkan sekali jika hari libur dalam setiap minggunya itu jatuh di hari Jumat. Agar kita bisa lebih mendekatkan diri kita kepada sang pencipta, yaitu Allah azza wajalla.

Akibat jika hari libur di pindah ke hari Juma'at

Dampak Positif : Semua ummat islam bisa secara khidmat beribadah di mesjid. Tidak terganggu dengan jam belajar, tidak terganggu dengan jam kerja, dsb. 

Dampak Negatif : Saya rasa, akan lebih banyak dampak negatifnya dari pada dampak positif, karena masyarakat kita sudah terbiasa dengan hal demikian, sebuah warisan dari nenek moyang yang sudah kental dan tertanam dalam pemikiran setiap masyarakat kita.

Akan saya coba tuliskan apa saja dampak negatif jika hal tersebut terjadi, dan DAMPAK NEGATIFnya adalah Banyak orang yang mengatakan bahwa ini adalah SARA, banyak organisasi HAM akan mengutuk hal ini karena lebih mementingkan suatu golongan saja, padahal kita selama ini sebagai muslim menerima saja apa yang kita tidak mengerti, ya Kita tidak pernah sadar akan hal itu.
Selain itu juga, Sistem kerja di perkantoran akan berubah, week end biasanya Sabtu dan minggu, berubah menjadi rabu dan Kamis. Jam belajar menjadi berubah, yang biasanya hari sabtu pake kaos, sekarang hari kamis pake kaos :D 

Yups, mudah - mudahan tulisan ini, bisa membawa ide baru untuk pemimpin yang amanah, yang berazaskan tatanan hidup yang adil, saling menghormati, dan saling mendoakan sesamanya. Yaitu, suatu kehidupan yang sudah pernah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dalam sebuah negara bernama MADINATUL MUNAWARAH.

Sekali lagi, tulisan ini hanyalah sebuah ide yang saya ingin wujudkan. Semoga saja. Ammin

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar