PT Ultrajaya Klaim Produknya Bebas Bakteri dan Aman Dikonsumsi

Devianti, Asisten Kepala Toko Indomaret 

Imad Analis.  Menanggapi laporan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan terkait salah satu produk susu Ultra High Temperature (UHT) yang mengandung bakteri berbahaya, pihak PT Ultrajaya Milk Industry langsung melakukan penelusuran.




Dalam laporan sebelumnya, pihak DPKH Sinjai melakukan uji laboratorium terhadap 1 pcs produk tersebut yang sudah rusak dan terasa pahit ke Balai Besar Veteriner di Maros.

“Kami menyayangkan kemasan yang dikeluhkan tidak disimpan untuk memastikan produk dan kode produksinya serta menguji kualitas kemasannya,” kata Muh Muhthasawwar, General Manager Public Relations PT Ultrajaya.

Namun berdasarkan informasi kode produksi yang diberikan oleh pihak DPKH Sinjai, tim Quality Control PT Ultrajaya pun langsung melakukan uji mutu terhadap retain samples (sampel yang disimpan di pabrik) baik yang memiliki kode produksi yang sama maupun berbeda dengan produk yang dikeluhkan. Disamping itu pihaknya juga menguji sampel produk Susu Ultra yang dikumpulkan dari beberapa toko.

Hasil pengujian terhadap semua sampel tersebut secara organoleptik dan mikrobiologi menunjukkan kualitas produk dengan rasa dan aroma normal, tidak mengandung bakteri apapun atau tetap steril. Dengan demikian Susu Ultra yang beredar di pasaran saat ini tetap AMAN dikonsumsi.

Hasil lengkap uji mutu ini pun telah diserahkan kepada pihak Badan POM yang mengawasi peredaran produk di pasaran.

“Penjualan PT Ultrajaya sudah mencapai 100 juta pcs per tahun ke wilayah Sulawesi Selatan dan selama ini produk diterima dengan baik dan aman dikonsumsi. Hampir 50 tahun kami menggunakan teknologi UHT (Ultra High Temperature) yang pertama kali di Indonesia karena terbukti mampu mematikan semua bakteri hanya dalam waktu 4 detik saja,” ungkap Sabana Prawirawidjaja, President Director PT Ultrajaya.

Paduan proses sterilisasi UHT dan kemasan aseptik yang digunakan PT Ultrajaya, merupakan teknologi yang paling banyak digunakan di negara-negara maju di seluruh dunia. Sistem proses inilah yang menyebabkan Susu Ultra bisa tetap steril lebih dari 10 bulan tanpa bahan pengawet.

“Sepanjang kemasan masih dalam kondisi tertutup dan tidak rusak, kami jamin produknya tetap steril,” Muhthasawwar menambahkan.

Dia melanjutkan, seluruh tahap produksi hingga produk jadi melalui pengawasan mutu yang ketat. Setelah itu Ultra Milk yang telah diproduksi masih harus melalui masa inkubasi selama 6-10 hari untuk memastikan kembali kualitas produk tetap steril sebelum dikeluarkan dari pabrik untuk dipasarkan.

Sebagai perusahaan yang senantiasa fokus terhadap kualitas produknya, PT Ultrajaya mendapatkan Sertifikasi Keamanan Pangan FSSC 22000:2017 versi 4.1 (Food Safety System Certification) dari PT SGS Indonesia, Sertifikat Piagam Bintang 3 Keamanan Pangan dari Badan POM, Sertifikat Halal dan Sistem Jaminan Halal (Halal Assurance System 23000) dari LPPOM MUI. Selain itu seluruh produk yang dipasarkan di Indonesia memiliki Surat Izin Edar resmi dari BPOM Jakarta.

Produk yang sudah dikeluarkan dari pabrik dalam kondisi steril tentu saja membutuhkan penanganan yang tepat sepanjang jalur distribusi mulai dari pengangkutan, penyimpanan produk dan penjualan hingga ke toko-toko kecil.

“Kami dari waktu ke waktu melakukan edukasi dan bimbingan serta mendorong partisipasi aktif seluruh mitra PT Ultrajaya agar mengikuti Good Product Handling Practice atau Cara Penanganan Produk yang Baik untuk Susu Ultra sampai ke toko atauwarung kecil agar konsumen mendapatkan kualitas kemasan tetap utuh dan produk steril,” urai Sabana Prawirawidjaja.

“Penanganan yang kurang tepat di lapangan termasuk selama transportasi dan penyimpanan di gudang distribusi dapat mengakibatkan kemasan rusak dan mengalami kebocoran kecil (micro leaking) yang tidak kasat mata dan memudahkan masuknya bakteri udara luar sehingga produk menjadi tidak steril lagi, terasa asam, pahit atau berbau basi, bahkan biasanya kemasan terlihat kembung.” sambung Muhthasawwar.  (Sumber : Fajar

Terimakasih sudah berkunjung di Blog Imad Analis. Semoga artikel ini bermanfaat. Blog ini merupakan blog berbagi berita Kesehatan, Politik dan Edukasi Islam. Blog ini bukan penentu diagnosa utama pada penyakit Anda, jika ada yang ingin ditanyakan seputar kesehatan silahkan hubungi dokter Anda
Baca juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts