Kalah Telak Di Bulan Penuh Hikmah


Bulan Ramadhan 1441 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 2020 Masehi, Saya merasa kalah telak di tahun ini. Bagaimana tidak, bulan Ramadhan ini dari awal sampai akhir saya tidak merasakan ruh keindahan Ramadhan. Saya mungkin termasuk orang-orang yang merugi. 

Bulan Ramadhan seharusnya dimanfaatkan untuk mengeruk keberkahan yang mana Allah benar-benar menjanjikan segala keberkahan di bulan yang penuh hikmah ini. 



 Ada beberapa faktor yang membuat ramadhan tahun ini begitu kelabu bagi saya. 

Pertama, pandemi covid. Corona virus masuk ke Indonesia sebelum ramadhan. Banyak orang-orang yang menjalani ramadhan dengan tidak khusuk. Shalat tarawih di tiadakan, walaupun dibeberapa daerah tetap di adakan. Segala kegiatan berkumpul dilarang. Pengajian yang mengundang masa juga dilarang. Dan masih banyak lainnya, efek dari pandemi corona menjadi sebuah momok bagi warga dunia. 

Kedua, Kesehatan saya menurun. Ketidak fokusan saya menjalani peribadahan di bulan suci ini diakibatkan banyaknya yang saya fikirkan. Sehingga membuat tubuh saya cepat lelah dan 7 hari sebelum Iedul fitri tubuh saya tidak bertahan dan tumbang. Saya mengalami batuk-batuk, yang kemudian merubah pola tidur dan bangun saya menjadi tidak karuan. Kehidupan saya terasa berat untuk dijalani. Sampai-sampai saya harus izin untuk tidak masuk kerja selama 3 hari. 

Ketiga, Tekanan Kerja. Semenjah virus corona masuk ke Indonesia banyak rumah sakit rujukkan di tunjuk, salah satunya RSUD Indramayu. Walaupun saya tidak kerja di RSUD Indramayu, ternyata RSUD Pantura MA Sentot Patrol masuk menjadi ring 2 dalam penanganan pandemi ini. Menjadi kepala ruangan otomatis memiliki tanggung jawab untuk terlibat secara aktif dalam mendukung tim covid di RS saya bekerja. 

Penyesalan saya di tahun ini seharusnya menjadi catatan merah saya selama ini. Saya merasa tahun ini, ramadhan ini, merupakan ramadhan terburuk bagi saya. Saya tidak dapat merasakan kenikmatan ramadhan seperti tahun kemarin. 

Pada tahun lalu, saya bangga sampai khatam membaca Al Qur'an. Namun, tahun ini jangan kan khatam, shaum saya total 5 hari sebelum iedul fitri bolong dikarenakan saya sakit. 

Saya tidak menjalani perawatan ke pusat layanan kesehatan seperti klinik atau rumah sakit, karena saya punya herbal yang katanta anti bakteri, anti virus, dan memiliki daya tahan tubuh tinggi. Alhamdulillah, memang badan saya tidak merasakan meriang, namun letih sekali. Kadang keluar keringat dingin. Saya takut di label covid19 positif hahaha jadinya tidak berobat. 

Pengobatannya ya dengan minum British Propolis, minum vitamin tambahan, minum herbal kemasan (jahe merah,), dll. Saya juga rutin minum air putih. 

Semoga tahun ini menjadi tahun saya yang paling buruk, jangan sampai dikemudian hari terulang lagi. Karena tahun ini saya tidak merasakan kenikmatan seperti tahun kemarin. Tahun ini terasa berat. Semoga Allah mudahkan segala tujuan hidup saya dengan semudah-mudahnya. 
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts