Teropong Tahun Politik 2019

Menikmati Karedok dibawah Pohon. (Dok. Pribadi)

Imad Analis. Politik di Indonesia merupakan dinamika politik yang sangat dinamis. Saya memang bukan orang politik, tapi saya perlu sekali menuliskan catatan dalam apa yang terlintas dan terjadi pada kehidupan saya saat ini. Saya memiliki ketertarikan pada dunia politik mungkin karena saya adalah orang organisasi. Walaupun saya memilih keluar dari organisasi saya yang saya banggakan itu. 



Untuk memahami politik, saat ini cukup dengan melihat media sosial dan berita televisi. Riuhnya bakal pemilihan presiden tahun 2019 membuat media sosial saing "hantam" dan saling "mencaci" satu sama lain. Untuk menyeimbangkan penilaian politik negeri inipun harus memilih televisi mana yang memang masih memberikan edukasi politik yang benar. 

Sepertihalanya banyak lakon dari para pemain politik yang meloncat kesana-kemari, bahkan drama sebuah jabatan pun dipertontonkan di depan kepala kita. Di ekspos dan diberikan jalan dalam memimpin sebuah perusahaan vital milik pemerintah. Ruang yang diberikan ketika menjabat politik dengan mudah akan mendapatkan berbagai jabatan strategis diberbagai perusahaan pemerintah. 

Seperti di daerah saya saat ini, tidak terlepas adalah gambaran yang hampir sama dengan apa yang terjadi dari berbagai lakon nasional, yang tidak terlepas dari itu bahwa daerah ini merupakan daerah kecil sehingga lakon nya ya itu-itu saja. Dalam sebuah jabatan pemerintah, betul sekali saya melihat adalah "ketika kita memiliki kecenderungan pada pemimpin kita dan dengan segenap hati dan jiwa mendukung segala kebijakannya, maka karir kitapun akan mapan", itulah yang terjadi saat ini. Jika kita ingin menempati posisi strategi dan tidak "dekat" dengan pemangku kebijakan, ya siap-siap saja merogoh kocek yang dalam untuk mendapatkannya. Hal seperti ini mungkin bukan sesuatu yang baru, melainkan sudah menjadi rahasia umum. Semoga saja, kita mendapatkan pemimpin atas pilihan ummat, sehingga segala tindakan kotor semacam ini bisa dihilangkan. 

Kawan menjadi Lawan di Tahun Politik

Saya memiliki teman dari berbagai kalangan, berabgai tingkat pendidikan dan berbagai macam pandangan politik. Ditahun politik ini saya semakin gerah karena secara tidak sadar sayapun sesekali men-share siapa calon pemimpin yang saya idolakan. Ketika sebelum pemilihan guberbnur 2018, saya melihat di sebuah grup facebook di Indramayu, sesama teman berseberangan pilihan politik membuat ngeri bahwa kita masih bisa diadu domba oleh segelintir orang. 



Tahun 2018 ini Jawa Barat sudah memilih Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawabarat. Dimana, sebelumnya caciian, umpatan banyak tertuju pada pasangan ini yang mendukung dua periode Presiden Jokowi. Namun, inilah pilihan masyarakat Jawa Barat. Semoga saja beliau bisa membawa kedamain di Jawa Barat. Digadang-gadang perselisihan antara "netizen" selalu terjadi jika berbeda pandangan politik. Apalagi setelah Pemilihan presiden 2014, yang kemudian berlanjut pada pemilihan Gubernur Jakarta, Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018, dan puncaknya akan terjadi pada Pemilihan Presiden 2019. 

Terimakasih sudah berkunjung di Blog Imad Analis. Semoga artikel ini bermanfaat. Blog ini merupakan blog berbagi berita Kesehatan, Politik dan Edukasi Islam. Selamat membaca blog sederhana dari Saya, Imad Analis.

Baca artikel :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder infolabmed.com, bankdarah.com, buku pertama "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Content writer di atlm-edu.id, indonewstoday.com, eksemplar.com dan kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com. Media sosial : https://lynk.id/imaduddinbadrawi.

Related Posts