Indramayu menolak impor beras. (Foto : https://jabarnews.com) |
Imad Analis. Petani Indramayu menolak impor beras selain karena sedang panen raya, juga saat ini stok beras yang tersimpan di gudang Bulog Sub Divre Indramayu hingga beberapa bulan ke depan dipastikan aman.
“Keputusan impor itu menunjukkan pemerintah tidak peduli kepada petani,” tegas Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang, dikutip dari kabar-cirebon.com
Saat ini kata dia, harga gabah di tingkat petani saat ini rata-rata mencapai Rp.5.000 per kg untuk gabah hasil panen April – Mei 2018.
Sedangkan harga gabah dari hasil panen yang sedang berlangsung, mencapai Rp.5.000 – 5.200 untuk gabah kering panen (GKP) dan Rp.6.000 per kg untuk gabah kering giling (GKG).
Selain dari harga, tambah Sutatang, petani juga tengah menikmati produksi yang cukup tinggi. Saat ini, hasil panen rata-rata mencapai 6,2 ton per hektare.
Sementara itu bulod sub drive Indramayu menyatakan ketersedian beras aman hingga Desember 2018.
“Stok beras di Bulog Indramayu cukup sampai Desember 2018,” ujar Kepala Bulog Sub Divre Indramayu, Anwar Kurniawan. (Sumber : Jabar News)
Baca juga :
- Supali Kasim | Pengaruh basa Éndonésa utawa basa séjéné sing manjing ning basa Dermayu
- *PESONA PULAU BIAWAK (2), Butuh Sentuhan Ridwan Kamil dan Pertamina
- Pastikan Kelancaran Pendistribusian Air, Wabup Indramayu Bermalam di Pintu Air
- Anggota Komisi II DPR RI Dukung Pemekaran Indramayu Barat
- Abrasi di Desa Ujung Gebang Indramayu Gerus Tanah, 1 Tahun 2000 Meter Tanah Hilang, Begini Reaksi Kuwu