Abrasi di Desa Ujung Gebang Indramayu Gerus Tanah, 1 Tahun 2000 Meter Tanah Hilang, Begini Reaksi Kuwu

Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi bersama BBWS Citarum
Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi bersama BBWS Citarum. (Foto : http://jabar.pojoksatu.id)

Imad Analis. Abrasi di Desa Ujung Gebang, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, secara masif menggerus tanah daratan. Dalam kurun waktu satu tahun, lebih dari 200 meter tanah hilang ditelan keganasan ombak. Hingga kini abrasi terus mengikis dan menghabiskan daratan yang merupakan lahan pertanian produktif.



Kuwu Ujung Gebang Kusnato mengatakan, daratan pantai di desanya dengan cepat habis akibat abrasi. Jika masalah ini tidak segera ditanggulangi, dipastikan tanah daratan yang masih tersisa akan hilang dan menjadi laut.

“Selama kurun waktu dua puluh tahun daratan desa kami hilang sekitar lima kilometer dari bibir pantai. Sudah satu Dusun yang hilang. Dulu kantor atau balai desa berada di sana. Sekarang sudah hilang, karena tergerus abrasi,” ujarnya saat mendampingi Anggota Komisi V DPR RI, Yoseph Umarhadi dan pihak BBWS Citarum melakukan kunjungan lapangan belum lama ini.

Kusnato mengatakan, selain permukiman penduduk, tanah daratan yang hilang adalah lahan pertanian. Jika ditotal sudah 2.000 hektare tanah daratan  yang hilang akibat abrasi.

“Kini tinggal 700 hektare lagi lahan pertanian yang masih tersisa. Agar tidak hilang harus segera dibuatkan tembok penahan ombak. Pantai Ujung Gebang ini tinggal satu kilometer yang belum dibangun break water,” paparnya.

Sementara itu, Yoseph Umarhadi mengaku kaget karena daratan pantai Ujung Gebang habis dengan cepat gara-gara abrasi. Setahun lalu anggota dewan dari PDIP itu berkunjung ke Desa Ujung Gebang meninjau pantai. Menurut Yoseph, persoalan abrasi di  desa tersebut harus segera ditangani.

“Tanah daratan Desa Ujung Gebang ini harus diselamatkan. Apalagi desa ini memiliki potensi yang bagus. Bukan saja pertanian tapi juga pariwisatanya. Saya lihat lokasi wisata seperti pantai Plentong sangat berpotensi. Karena setahun lalu pantai wisata Plentong masih sepi, sekarang ramai. Bahkan sudah banyak sarana penunjang wisata,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Yoseph meminta Satuan Kerja Sungai dan Pantai BBWS Citarum, Jaya untuk mengusulkan permohonan ke Kementerian PUPR sekaligus mengajukan anggaran pembangunan break water Desa Ujung Gebang.

“Kita usahakan pembangunannya dikerjakan pada Tahun Anggaran 2019. Sepanjang satu kilometer yang tersisa atau belum dibangun akan diselesaikan semua,” ungkapnya.

Terimakasih sudah berkunjung di Blog Imad Analis. Semoga artikel ini bermanfaat. Blog ini merupakan blog berbagi berita daerah Indramayu, Kesehatan, Politik dan Edukasi Islam. Selamat membaca blog sederhana dari Saya, Imad Analis
Baca juga :
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts