Mikroalbuminuria dan Risikonya pada Penurunan Fungsi Ginjal

Posting Komentar
Bacalah Beberapa Artikel sebelumnya seperti : 

Diabetes Santai, Komplikasi Mengintai
Mata bisa BUTA karena DIABETES
Pemeriksaan GULA DARAH SEWAKTU sebagai Skrining Awal,
Kaki DIAMPUTASI karena Diabetes!
Penanganan Diabetes Melitus (DM)
---------------------------------------------------------------------

Mikroalbuminuria merupakan prediktor kuat terjadinya diabetes nefropati, berhubungan dengan hipertensi ringan dan resistensi insulin ringan. Risiko perkembangan ke arah penyakit ginjal pada pasien dengan mikroalbuminuria meningkat 20 kali dibandingkan pasien dengan ekskresi normal. Setelah periode mikroalbunuria penderita menjadi nefropati, hipertensi, proteinuria dengan dipstik (>0,5 g/24 jam) dan penurunan LFG linier.

Peningkatan persisten ekskresi albumin urine diatas 30 mikogram permenit jarang terjadi pada populasi umum, tetapi pada pasien dengan diabetes tipe-1 risiko seumur hidup terjadi sekitar 60%. Awal studi landmark mikroalbuminuria mengindikasikan bawha resiko perkembangan kenaikan ekskresi albumin pada proteinuria oert dalam 6 sampai 14 tahun adalah 60 sampai 85%.

Proses penurunan fungsi ginjal yang progresif pada diabetes tipe-1 sering dimulai selama tahap mikroalbuminuria, dan fungsi gunjal dapat meningkat ketika proses tersebut dimulai.



Risiko penurunan fungsi ginjal sangat tinggi pada pasien dengan perkembangan mikroalbuminuria ke level yang lebih tinggi. Menengah ketika mikroalbuminuria stabil dan rendah ketika mikroalbuminuria menurun. Risiko tersebut dapat meningkat setelah berumur 35 tahun dan dengan meningkatnya HBA1c. jika proses ini terdeteksi lebih awal akan mendorong dilakukannya penelitian untuk mengetahui mekanisme yang mendasari perkembangan penurunan dini fungsi ginjal, dan juga memberikan alasan perkembangan intervensi baru untuk perlindungan fungsi ginjal ketika masih normal bahkan meningkat. Rangkaian estimasi penetapan nilai LFG seperti konsentrasi cystatin C dapat dimasukan dalam praktek klinis rutin untuk skrining komplemen pada mikroalbuminuria dan akan menghasilkan prediksi onset kerusakan fungsi ginjal yang lebih akurat dari ESRD subsequent.

Perkembangan penurunan dini fungsi ginjal terjadi pada pasien dengan normoalbuminuria, tetapi jarang terjadi dan tidak akan menurun dengan cepat. Perkembangan penurunan fungsi ginjal lebih awal terjadi dalam jumlah yang besar pada pasien dengan mikroalbuminuria, meskipun dengan baseline fungsi ginjal yang normal atau meningkat. Saat proses penurunan dimulai, dengan cepat fungsi ginjal dirusak atau ESRD pada mayoritas pasien. Lineraitas penurunan menunjukkan perkembangan penurunan fungsi ginjal tidak dimulai pada tahap proteinuria, tetapi 10-15 tahun lebih dini pada tahap mikroalbuminuria.

Mekanisme yang bertanggung jawab pada inisiasi dan perkembangan penurunan dini fungsi ginjal tidak diketahui. Anggapan yang umum adalah morfologi lesi pada ginjal yang mendasari penurunan ini. Tetapi perkembangan penurunan fungsi ginjal yang dimulai selama mikroalbuminuria tidak konsisten dengan hipotesis tersebut. Pada studi sebelumnya, pasien dengan durasi mikroalbuminuria yang pendek hanya mempunyai sedikit lesi glomerular jika dibandingkan dengan normoalbuminuria. Lebih lanjut perubahan morfologi paling berat terjadi pada pasien dengan durasi diabetes yang lama, tetapi risiko pada penurunan dini fungsi ginjal pada studi ini tidak disebabkan lamanya durasi diabetes.

Jika ANDA berminat memiliki ALAT GULA DARAH dengan harga MURAH KUALITAS BAIK, silahkan Klik disini  atau SMS ke  087828993653 (24 jam) Untuk melihat HARGA dan JENIS BARANG

Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar