Pengakuan Seorang Ayah yang Memilih Bekerja Daripada Menjaga Anak

Imad Analis. Tulisan ini mungkin merupakan suatu artikel khusus tentang parenting. Bagi sebuah keluarga seperti saya, saya ingi memiliki penerus yang mencerminkan keluarga muslim, anak-anak yang dididik dengan nafas islam, norma, kaidah, dan pedoman-pedoman hidup sesuai anjuran rasulullah alaihissalam. Bagaimana mendidik cara Rasulullah. Seperti itulah yang saya inginkan, walaupun saya bukanlah seseorang yang memiliki nilai iman islam yang kuat, tapi saya ingin memiliki kelaurga yang sesuai tuntunan syariat Islam. Mungkin semua penganut Islam akan setuju dengan pendapat saya. Bahwa, saya yang memiliki pemahaman Islam yang sedikit, ingin sekali membekali keluarga saya itu dengan tuntunan hidup dan syariat Islam.

 anak prabowo, anak langit, anak denada, anak jalanan, anak-anak, anak dewi yull, anak najwa shihab, anak kucing, anak denada meninggal, anak prabowo subianto, anak ayam, anak sandiaga uno, anak iis dahlia, anak susah makan, anak indro warkop, anak jokowi, anak asmirandah, anak ambar, anak sule, anak krakatau
Parenting. (Foto : https://www.freepik.com)


Menjadi Seorang Ibu Itu Anugrah

Rasulullah berpesan, bahwa yang harus kita hormati itu adalah Ibu, Ibu, Ibu baru kemudian Ayahmu. Ibu merupakan seorang yang secara tidak langsung membentuk dan menanamkan kesadarah hidup terhadap anak-anaknya. Maka, Ibu yang memiliki pemahaman Islam akan membentuk generasi Islam yang baik. Ketika perang, yang harus diselamatkan adalah Ibu dan Anak-Anak. Karena ditangan seorang ibu karakter dan pemahaman anak akan dibentuk. Bayangkan jika ibu tersebut tidak memahami syariat Islam sama sekali. Generasi apa yang akan dihasilkan. Oiya, bukankan ada "guru ngaji". Wahai saudaraku, contoh yang baik adalah suatu kebiasaan yang sering dilakukan oleh orang tua sendiri. Sedangkan guru mengaji adalah 'pelengkap" pengetahuan dan wawasan ke Ilmuan seorang anak. 

Ibu adalah garda terdepan dalam menanamkan nilai-nilai Islam yang dapat mengubah pandangan anak. Maka, wajar saja jika banyak infotainment yang sulit di batasi, ini adalah celah dimana untuk mengubah kebiasaan seorang ibu, agar asyik untuk mendengarkan berita-berita negatif daripada mendidik dan memberikan ajaran yang baik terhadap anaknya. 

Saya, Ayah yang Mengaku Memilih Bekerja 

Peran saya dalam lingkup dalam keluarga saya adalah, pertama, mencari nafkah. Kedua, mendidik anak. Ketiga, membantu peran Istri dalam mengasuh anak. 

Ketiga ini merupakan peran dasar sekali seorang Ayah. Mencari nafkah, Mendidik Anak, Membantu peran istri dalam mengasuh Anak. 

Mencari Nafkah

Suatu kewajiban seorang ayah dalam mencari nafkah. Seorang ayah harus menjaga pandangan nya atas godaan dunia yang ada didepan matanya. Seorang ayah harus membentengi dirinya dengan syariat Islam untuk tidak tergoda dengan uang yang tidak halal. Dimana uang itu akan dibawanya kerumah, dan dimakan oleh anak-anak dan istrinya. Harta yang haram akan membentuk karakter anak yang jauh dari syariat Islam. Jika, harta haram yang didapatkan dan diberikan kepada Istri maka Istri juga akan menanggung berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh harta haram. 

Menjadi Ayah memang akan mendapat ujian-ujian terus menerus. Untuk memantapkan setiap hari langkahnya, seorang Ayah harus terus berjalan diatas syariat Islam. Mengkaji diri. Sehingga akan sadar bahwa harta yang harus dicari adalah harta yang halal. Agar keluarga semua sehat dan terhindar dari aneka cobaan dan bencana. 

Mendidik Anak

Seorang ayah akan memberikan contoh yang baik kepada anak-anaknya, ya seharusnya begitu. Ayah yang benar adalah Ayah yang memberikan contoh dan nilai Islam dalam kehidupan sehari-harinya. Bagi Ayah yang sedang membaca ini, mari kita belajar mengkaji diri, mengkaji pemahaman dan pandangan kita terhadap hidup. Terhadap nilai-nilai hidup yang dijalani.

Anak adalah penerus kita. Anak adalah cerminan kita. 

Membantu Peran Istri dalam Mengasuh Anak

Saya yang saat ini bekerja di dua tempat, yang ketika mendapat giliran harus mengasuh anak, maka saya akan turun tangan untuk menggendong, menyuapi, memandikan, memakaikan baju, dll. Istri kadang membutuhkan uluran tangan kita, suami. Selain perhatian juga, istri membutuhkan bantuan dari kita untuk membantu mengurusi isi rumah. 

Saya mendapati suatu waktu, ketika Istri berangkat masuk malam. Saya yang harus menjaga anak pada malam itu. Dari pengalaman saya ini, saya dapatkan bahwa menjaga dua anak usia balita dan 1 tahun butuh ekstra tenaga. Apalagi jika anak sedang sakit. Saya sebetulnya lebih memilih bekerja. Tapi tanggung jawab sebagai orang tua, bahwa anak membutuhkan kedua orang tuanya ketika sakit. 

Terimakasih sudah membaca artikel tentang Pengakuan Seorang Ayah yang Memilih Bekerja Daripada Menjaga Anak. Artikel ini merupakan catatan harian saya sebagai orang tua. Berbagi pengalaman yang mungkin sekiranya dapat bermanfaat bagi teman-teman yang sedang membaca artikel ini. 
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Imaduddin Badrawi, S.Tr.AK
Founder www.infolabmed.com, tim penulis buku "Pedoman Teknik Pemeriksaan Laboratorium Klinik Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik". Aktif menulis di https://www.atlm-edu.id/, https://www.indonewstoday.com/, dan https://kumparan.com/catatan-atlm. Untuk kerjasama bisa melalui e mail : imadanalis@gmail.com

Related Posts